HONG KONG - Ribuan orang turun ke jalan untuk meminta keadilan terhadap warga negara Indonesia (WNI) yang disiksa oleh majikannya di Hong Kong. WNI itu bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah sang majikan.
"Kami pekerja. Kami bukan budak," teriak kerumunan massa," teriak para pengunjuk rasa, seperti dikutip AFP, Senin (20/1/2014).
Beberapa peserta protes mengibarkan Bendera Merah Putih, sementara adapula yang membawa foto Erwiana Sulistyaningsih yang menjadi korban penyiksaan dari majikannya. Penyiksaan dari WNI berusia 23 tahun ini memicu perhatian dari para pekerja migran di Hong Kong.
"Perbudakan modern seperti ini harus dihentikan," tutur pekerja asal Indonesia, Ila Hasan.
Menurut sebuah serikat pekerja migran setempat, Erwiana datang ke Hong Kong pada Mei 2013 lalu. Namun sejak pertama kali bekerja, hingga akhirnya dia dipulangkan ke Indonesia, WNI tersebut terus disiksa.
Keluarga yang memperkerjakan Erwiana menampar dan memukulinya setiap hari. Sang majikan membiarkannya pulang, setelah Erwiana tidak bisa bekerja karena luka yang dideritanya,
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah merespons laporan penyiksaan yang dialami Erwiana. Pihak KJRI Hong Kong telah melakukan pertemuan dengan Kepolisian Hong Kong. (faj)
0 komentar:
Post a Comment
Mohon untuk mengirimkan komentar yang bijak . Segala komentar yang dapat menyinggung SARA, berkaitan dengan pornografi, iklan ataupun kalimat provokatif akan dihapus. Terima kasih hormat kami Admin